Jumat, 03 Juli 2020

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Istilah teknik dalam pembelajaran didefenisikan dengan cara-cara dan alat yang digunakan oleh guru dalam rangka menapai suatu tujuan, langsung dalam elaksanaan pelajaran pada waktu itu.

Teknik dalam pembelajaran bersifat implementasional saat proses belajar berlangsung untuk mencapai  sasarannya. Teknik dalam pembelajaran merupakan penjelasan dan penjabaran suatu metode pembelajaran, maka sudah tentu bahwa kutipan defenisi teknik tersebut perlu dilengkati dengan metode tertentu. Teknik dalam pembelajaran bersifat taktis, dancenderung bernuansa siasat.

 

B. Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Teknik Pembelajaran?

2.      Apa saja Metode pembelajaran fikih?

 

C. Tujuan Masalah                                           

1.      Untuk mengetahui Pengertian Teknik Pembelajaran

2.      Untuk mengetahui Metode pembelajaran fikih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Teknik Pembelajaran

Tehnik secara bahasa adalah cara atau kepandaian membuat atau melakukan sesuatu sedangkan secara terminologi tehnik pembelajaran adalah cara yang lebih khusus atau spesifik yang digunakan oleh pendidik untuk mengajar sesuatu yang termasuk di dalamnya aktifitas, strategi, taktik dan bahan atau alat yang terkait dengan pembelajaran. Menurut Al-Khazin, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metodee secara spesifik. Fiqih secara bahasa adalah faham, sedangkan secara terminologi adalah mengetahui hukum. Hukum syari’ah, amaliah yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci menurut mujtahid. Berdasarkan pendapat tersebut maka teknik pembelajaran fikih adalah suatu cara yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang cocok dengan karakter siswa dalam mata pelajaran fikih. Adapun metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran fikih sebgai berikut:

B.  Metode pembelajaran fikih

1.    Metode  ceramah

Metode ceramah merupakan cara yang dilakukan dalam mengajar, digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan secara lisan. Dalam tehnik ini pendidik menyampaikan nasehat dan informasi yang memberi pengetahuan hukum seperti,hukum sholat, syari’at sholat dan rukun sholat. Adalah cara penyampai materi pelajaran yang dilakukan secara lisan kepada peserta didiknya. Menurut Zuhairini, metode ceramah adalah suatu metode di dalam pendidikan di mana cara penyampaian materi pelajaran kepada siswanya dengan cara penuturan secara lisan.[1]Peran dari seorang murid di sini adalah sebagai pendengar, menerima pesan, memperhatikan dan mencatat keterangan atau


 informasi yang diucapkan oleh gurunya.[2] Adapun kelebihan dan kekurangan metode ceramah yaitu:

a.    Kelebihan dari metode ceramah

1)   Dapat mencakup kelas besar. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam mendengarkan materi dan menghemat biaya yang diperlukan akan menjadikan relatif murah.

2)   Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi yang digunakan dapat sebaik mungkin.

3)   Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.

b.    Kekurangan metode ceramah

1)   Membosankan

2)   Siswa kurang aktif

3)   Informasi hanya satu arah

4)   Kurang terkendali, baik waktu maupun materi

5)   Monoton

6)   Tidak mengembangkan kreatifitas siswa

7)   Menjadiakan siswa sebagai objek didik

8)   Tiak merangsang siswa untuk mendidik

 

Langkah langkah pelaksanaan metode ceramah

a.    Tahap Persiapan

1)   Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah proses untuk mencapai tujuan, maka dari itu langkah awal yang dilakukan oleh guru adalah harus merumuskan tujuan yang jelas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang akan dikuasai oleh siswa setelah proses pembelajaran dengan metode ceramah hingga akhir.

2)   Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan metode ceramah sangat bergantung pada tingkat kemampuan penguasaan guru terhadap materi. Oleh karena itu, guru harus membuat pokok-pokok materi apa saja yang akan diterangkan kepada siswanya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penentuan pokok-pokok materi, guru sedikit mempersiapkan sebuah ilustrasi untuk mempermudah dan memperjelas informasi yang disampaikan.

3)   Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat penting digunakan untuk memudahkan siswa dalam menerima apa yang dijelaskan oleh guru, missal saja dengan media-media atau yang lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas metode ceramah supaya tidak membosankan.

b.    Tahap Pelaksanaan

1)   Langkah pembukaan

Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan keberhasilan atau tidaknya dalam pelaksaan metode ceramah. 

a)    Yakinkan siswa untuk dapat memahami tujuan apa yang akan dicapai. Oleh sebab itu, guru harus lihai dalam menjelaskan makna tujuan tersebut, supaya dalam proses pembelajaran siswa dapat terangsang dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mudah. 

b)   Lakukan langkah apersepsi yaitu menggabungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Dengan ini akan memudahkan siswa perlahan untuk memahami materi, dan menciptakan siswa dalam proses pembelajran itu mudah masuk dan menempel diotak.

2)   Tahap penyajian

Tahap ini merupakan inti dari metode ceramah. Guru harus menyampaikan materi pembelajaran dengan baik menggunakan tuturkata yang mudah dipahami. Supaya ceramah dapat berkualitas, guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap memperhatikan materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Terdapat cara-cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menjaga perhatian siswa supaya tidak buyar: 

a)    Menjaga kontak mata secara terus-menerus antara guru dengan siswa. Kontak mata ini sangat penting sebagai isyarat antara guru dan siswa dalam memerhatikan pelajaran. Usahakan ketika guru sedang menulis dipapan tulis tetap memerhatikan kontak mata, sedikit menulis dan dekit menjelaskan berbalik menghadap siswa. 

b)   Gunakan bahasa yang komulatif dan mudah diterima oleh siswa. Guru tidah harus menggunakan istilah-istilah yang terdengar asing dan kurang popular, karna itu akan menyebabkan siswa bingung. Serta intonasi suara juga harus diperhatikan supaya siswa dapat mendengar dengan baik. 

c)    Sajikan pembelajaran yang akan diterangkan dengan sistematis, supaya tidak meloncat-loncat dan mudah diterima oleh siswa.

d)    Tanggapi respons siswa dengan segera. Sekecil apapun respons dari siswa harus ditanggapi, hal ini yang nantinya membuat kelas aktif serta terjadi timbal balik antara guru dan siswa.

e)     Guru tetap menjaga suasana dan kondisi kelas agar tetap tenang dan tidak gaduh. Ciptakan kelas yang kondusif sehingga membuat siswa bersemangat untuk belajar, makadari itu guru harus menunjukan sikap yang bersahabat dan akrab serta penuh gairah dalam menyampaikan pembelajaran, serta sekali-kali diberikan humor-humor yang segar dan menyenangkan.

3)   Langkah Mengakhiri Atau Menutup Ceramah

Metode ceramah harus ditutup agar materi-materi pembelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai oleh siswa tidak terbang kemana-mana. Ciptakan kegiatan yang memungkinkan siswa untuk tetap mengingat materi pelajaran. Dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: 

a)    Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan oleh guru. 

b)   Merangsang siswa supaya dapat membuat suatu tanggapan atau memberi semacam ulasan sedikit mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan.

c)    Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswanya menguasai materi pembelajaran yang baru saja ia sampaikan.

 

2.    Metode Al-Niqasy (diskusi)

Metode diskusi dalam proses pembelajaran adalah bagian terpenting untuk menciptakan siswa kreatif berpikir, sebab diskusi mengandung arti bertukar pikiran atau mengeluarkan suatu konsep yang dapat dijadikan refrensi. Dalam Kamus Ilmiah Popular dijelaskan bahwa diskusi adalah pembahasan bersama tentang suatu masalah atau bertukar pikiran untuk menyelesaikan suatu masalah. Secara Etimologi pengertian diskusi itu dapat memperkaya pengetahuan karena dengan bertukar pikiran (transformasi) pengetahuan antara pendapat yang satu dengan yang lainnya menjadi satu pengetahuan yang baru.

Selanjutnya kata diskusi menjadi berdiskusi yang berarti mengadakan diskusi atau bertukar pikiran secara sesama, keterkaitan arti yang termuat pada kata ‚diskusi‛ adalah menyelesaikan atau bertukar pikiran pada suatu pertemuan baik formal maupun non formal. Sejalan dengan itu Abdul Majid dalam bukunya mengatakan bahwa, Metode diskusi merupakan cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.[3]

Terdapat beberapa langkah pada metode diskusi, Mansyur mengembangkan langkah-langkah dalam menggunakan metode diskusi, diantaranya:

a.    Persiapan menentukan topik diskusi yaitu: Membagi kelas menjadi beberaa kelompok, merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan antisipasi untuk kelancaran diskusi.

b.    Pelaksanaan metode diskusi yaitu: Menjelaskan topik diskusi, memberi pengarahan diskusi, memilih dan menetapkan pimpinan diskusi, sekertaris, dan lainnya, kelompok melaksanakan diskusi, guru mengontrol tiap kelompok untuk menjaga atau membantu kegiatan diskusi (mengarahkan anggota kelompok, membantu meluruskan pertanyaan atau jawaban anggota kelompok, kelompok melaporkan hasil diskusi kemudian ditanggapi kelompok lain. Bila perlu kelompok lain, membantu memberikan jawaban, hasil diskusi seluruh kelompok ditulis dalam laporan, laporan dari hasil diskusi disampaikan kepada guru/pengajar oleh pimpinan diskusi (moderator).

 

3.    Metode Al-tahbiq (Demonstrasi)

Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasioan peralatan barang atau benda. Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. Orang yang mengdemosntasikan (guru, peserta didik, atau orang luar) mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan.[4] Namun pada metode ini terdapat kelebihan dan kelemahan diantaranya:

a.    kelemahan Metode Demonstrasi

1)   Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau ada peserta didik yang diikutsertakan.

2)   Pengalaman peserta didik bertamba. 

3)   Dapat membantu peserta didik mengingat lebih lama tentang materi pelajaran yang disampaikan, karena peserta didik tidak hanya mendengar, tetapi melihat dan mempraktekkannya secara langsung.

4)   Dapat memfokuskan pengertian peserta didik terhadap materi pelajaran dalam waktu relatif singkat.

5)   Dapat memusatkan perhatian anak didik.

6)   Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit.

7)   Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena mereka ikut serta berperan secara langsung.

8)   Menghindari "coba-coba/gagal" yang banyak memakan waktu belajar.

b.    Kelemahan Metode Demonstrasi

1)   Memerlukan waktu yang cukup lama, tempat dan peralatan yang cukup.

2)   Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efektif.

3)   Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama alat.

4)   Membutuhkan tenaga dan kemampuan yang optimal dari pendidik dan peserta didik.

5)   Bila peserta didik tidak aktif, metode demonstrasi tidak efektif.

Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh agar metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah sebagai berikut:

a.    Persiapkan alat-alat yang diperlukan.

b.    Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan.

c.    Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.

d.   Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan setiap langkah.

e.    Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Teknik pembelajaran fikih adalah suatu cara yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang cocok dengan karakter siswa dalam mata pelajaran fikih. Adapun metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran fikih adalah Metode Ceramah yaitu cara yang dilakukan dalam mengajar, digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan secara lisan. Dalam tehnik ini pendidik menyampaikan nasehat dan informasi yang memberi pengetahuan hukum seperti,hukum sholat, syari’at sholat dan rukun sholat. Metode diskusi dalam proses pembelajaran adalah bagian terpenting untuk menciptakan siswa kreatif berpikir, sebab diskusi mengandung arti bertukar pikiran atau mengeluarkan suatu konsep yang dapat dijadikan refrensi. Dan demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasioan peralatan barang atau benda.

B.     Saran

Penulis menyadari bahwasanya banyak sekali kekurangan dalam makalah ini maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari para pembaca agar kedepannya penulis bisa membuat makalah lebih baik dari pada saat ini, atas segala perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih

 

 

 

 

 

 

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ramayulis, 2004, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta:Kalam.

Majid, Abdul, 2008,  Perencanaan Pengajaran, Cet. Lv, Bandung: Remaja            Rosdakarya

Usman, M. Basyruddin, 2001,  Metodologi  Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:   Ciputat Pers

Arief, Armai, 2002, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakara:       Ciputat Pers.



[1]Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakara: Ciputat Pers, 2002), hlm 136

[2]M. Basyruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2001), hlm 27

[3] Abdul Majid, Perencanaan Pengajaran, Cet. Lv, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm 141

[4]Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agma Islam, (Jakarta:Kalam Mulia 2004), hlm 244

Tidak ada komentar:

Posting Komentar